Friday, June 19, 2020

Morten's Dictionaries

.

Kamus Loghat Terengganu
bit.ly/munakgiane


Kamus Loghat Terengganu

Kembali ke 
Morten's Dictionaries Homepage

BAHASA TERENGGANU
Kamus Bahasa Tranung Bahasa Tranung --> Bahasa Melayu

.


A


agah/gong - mendabik dada/sombong

alik – asal/ belah mana

aloh – kalah/ beralah

ambak – perambat/ kejar

ane – di mana

arik - tidur-tidur ayam

arong - separuh masak

atek -  juga (Ambe nokgi atek. / Saya hendak pergi juga.)

ateng – menumpang

au/ ahu – tahu

awang - panggilan hormat utk jejaka/kanak2 lelaki



B



bahang – baham

baber/ babir/ babil - degil

ballik paih - songsang/ terbalik

baloh – gaduh

banyok akallang/ reddi - banyak karenah l

bapak - jaguh

baruh - sawah

basak ttere - sangat miskin/papa kedana

basah jojoh - basah kuyup

basi ro'i - cerita berulang ulang

batil/ bata - bantal

bawok - bawa

bbachor-merapu/merepek

bbekok – pendam rasa

bberek – sepanjang masa ~ hujan tak henti2 sejak pagi

bbokeh - terpongkes

bbolog arog/bbolok wok - bersimpul simpul

bbolok wok - cakap tidak jelas/berbelit2

bbojeng1 - gunting rambut~nok gi bbojeng eh ekgi..panjang orh rambut

bbojeng2/bjjangok - remos ~ sikat rambut biar rapi

bedooh - lebih2

behhe - bengkak kecil akibat gigitan serangga

bejujuk - berduyun duyun/bederet-deret

bekki - baiki

bekok – bengkak

bekok ccobong - bengkak berbenjol

bekok keng - penyakit beguk / bengkak dekat rahang/pipi

bekok minyyok - bengkak merening

bekwoh – kenduri besar

belage keng - bertengkar/ bergaduh~perang mulut

belang belang mmecok - buat kerja sambil lepaskan geram

belebe/bleber/ bbabeh - berleter

belembang - bertakung (air,darah,dsb)

belohok - tersedak

beng - jangan

beradong/beraluh - proper/kerje kemas

berat nanang - sukar lagi menyusahkan @ sangat berat

berdeccung / lari laju berdecung/ lari cak rappok – lari teramat laju

berderohong – bunyi yang kuat

berdoho (leloh berdoho) – penat lelah

bere - malu/jatuh air muka

berjejeh – meleleh

berlendir taber - sangat berlendir dan melekit

berlewe-lewe' -

berra – hancur

bere - malu

berreh – beres

berrong1- bunyi seakan2 berdengung~bunyi lebah terbang banyak

berrong2 - keadaan yg banyak spt dihurungi semut

bersauk sandang - bersangkut2 dalam keadaan kusut~benang kusut

berseranggoh woh - berserabut / keadaan yang tidak teratur

bese (e pertama e tanda) - selalu kencing

besor jjalo - besar panjang

betak - lambat

bicuk - bengkak kecil di dahi atau kepala

bilorr - lebam akibat dirotan

birra - tepi

bising bango - riuh rendah/ hiruk pikuk

blekosawo - silang-menyilang, berpintal

boh – boss

bodo sombong - bodoh yg tak boleh diajar

bolle – tidur mati

bollok - bercampur baur

bong1 - sjenis alat untuk kopek kelapa (yg pacak atas tanah)

bong2 - hub ~pada roda motosikal ada bsikal

bong3 - nombor blakang2 ~mung blh no bong sokmo kalu prekse..malah bbace epong

bujjil/ pusat bujjil - pusat yang tersembul keluar

bulat getel - bulat berbutir, sengaja dibulatkan

burok pok - sangat usang

busuk bbangor - sangat busuk

busuk kohong - tersangat busuk

buwak – buat

buwi/bui/v – beri



C



caccang – tegak/ berdiri

cahligas - aktif/lasak

ccacing - kurus/halus

cakduh - terburu-buru

cakak1 - cakap

cakak/rok - mampu(mampu dalam bentuk tenaga)/larat

cakkung - duduk seperti membuang air besar ~ ttinggong

cakne - perihatin/peka

camba war - cacamarba / bercampur-aduk

cammek - suka menyibuk

cappur bimbor - cacamarba/bercampur-aduk

catuk - patuk / mematuk

cebok1 - baham

cebok2 - ceduk air

ceddung - tanam padi

cekgu/muk2 - sejenis serangga dlm pasir ~tangkap guna rambut

cekik1 - cubit menggunakn kuku keatas kulit

cekik2 - cubit dgn cekik leher ejaang sama tp bunyi lain (nyekik)

cekoh - kopek/mengopek..*ce cekoh durian tu nk makang ning..

cemir/kesek - mata tercedera bagi sebelah mata je

cemok-cemok - cukup cukup

cerah dderang - terang benderang

ceretek - kedudukan berselerak

cerlang creluk - sekejap ada sekejap tiada

cerlong – pandangan yang tajam spt nak makan orang

chor - air buangan dr singki yg bertakung

cike - cerek berek

cokang cemaking - tunggang langgang/ tidak teratur dan tersusun

cokeh - cungkil

cokkeng - keras/tegak

collek – cicah/pencicah

comel lote - cantik/kiut/kecil molek

congok/ccongok – tercegat/ cangkung

cottek arek - berselerakan ~becotek arek gelah atah meja..

culah - malas, liat



D



dakper – tidak mengapa

dane/ duaner – di mana

dang - sempat
Contoh ayat : Dang lagi sampai kalu kite laghi?  (Sempat lagi kita sampai kalau kita lari)


daba baju - kolar baju

debok - memukul di atas belakang

deccok - melompat dengan satu kaki ke atas dan satu lagi ke bawah

dderak/doktong - keluar rumah berjalan2 tanpa tujuan ~Doh mung gi dderak mana Awang sari tumbah dok balik rumoh

dedeh (e pertama tanda, e kedua tiada tanda) - kikis sehingga habis

deh - dedah

dek-eh1 - tadok gok

dek-eh2- letih, penat

dekkor - pandai berlakon / berpura-pura

dendeng - menghalang/ hadang dengan tirai/kain/langsir

deretoh,boley,beccok,derloh - tidur

dinung – sana nun

dodoh1 - lerai/pisahkan isi dan tulang

dodoh2/ dedeh - siat kulit, makanan terdedah

dok/ dop – tidak

dokkang – takkan

dokkek - tertusuk

doklei - tak boleh

doktong - pergi berjalan-jalan

dok cakak - tak mampu/tak berupaya

dok cakak weh - tak larat

dok cemok mane teh - tak banyak mana pun

dok dang nok ambak - tidak sampat kejar

dok dang starang - tak sempat juga

dok degih - tidak memberi kesan~dok degih langsung aku tolok bas tadi

dok dek eh - tidak dalam erti kata bersungguh2

dok 'eh - taklah

dok guane mane 'eh - tak ada apa-apalah

dok kelulu - perangai tak elok

dok kettek (e pertama e tanda) - tiada tindakbalas

dok kuane mane 'eh - tak kemana-manalah

dok mung arr - tidak kau sorang ar

dok paka - tak pakai , tidak berguna

dok pakka - tidak berguna

dok padan ke mende - tak setara dengan benda

dok padedolah - dah tak boleh nak buat apa dah

dok paka sikit habuk - tak berguna langsung

dok paka gawa - sudah tidak boleh digunakan

dok ppaka siket arang - tak berguna langsung

dok rok cettong – tidak boleh diharap ~koman spanar

dok rok starang baroh - tak mampu sungguh

dok ssaboh/dok song - tidak munasabah, tidak masuk akal

dok ssele – duduk sila

dok soh tebenglah - tak usah paksalah

doh ye ahhh - ya lah.. agak biasa digunakan dalam perbualan harian

dono por/berlembang/kucar lanar - huru hara/ kacau bilau

driang - durian

duaner/ kuaner - bagaimana



E



enggok - tertangguh / tak jadi

enjek - (taktau makna) cth ayat..ek eleh enjek nya

enjeng – menjinjing, menjinjit

erong – trim ~ potong/gunting bagi sama

erot ttepang/ reyok belepang - bengkang-bengkok

etek – juga

epek ele - sjenis makanan rasenye



G



gaga - gagau/mencapai/meraba

gapodio ? - apa dia ? (What's up?)

gajoh rima - tak boleh lawan/ apa benda sekalipun

galla - membajak

gandeng1- pukul/ketuk/ baling

gandeng2 - batang kayu yg dijadikan gandeng utk pukul/ ketuk lembu

garib – maghrib

geddik - mintak

gelap gelemat - gelap hitam pekat

gelaluk - menyibuk

gelasok1 – terperosok

gelasok2 - tergelincir

gelecoh - gelincir

geli gelemang - geli hingga menusuk perasaan

geliok geliok - sejenis pergerakan ~ ikang keli geliok geliok gerok

gelenyeh - gatal/ tumpul

geletik – gelenyar/ gatai

gelonggong/geronggong - berongga/berlubang

gemok gedebok - gemuk gedempul

gemok-debok - gemok gedempol

ggegih - jejas, tak mudah musnah

ggorek-pengasah pensil

giane - pergi mana ?
Contoh ayat : Munak giane ?  (Kamu hendak pergi mana ?)

gleding-geliok - sukar lidah bercakap

glekek - ketawa spt langsuir menangis

glewak/ gelewak – buat serabut , menyibuk

glomok – tiada makna ~ glomok abih budak ..

goccoh, gomo, bretak, sigung – gaduh/ lawan

godang - pukul

gok - reban

gong1 - bangga diri

gong2 - tanah tinggi

guane - Bagaimana ?
Contoh ayat : Guanemu ?  (Bagaimanakah keadaan anda sekarang?)

gula – gulai

gurra – gurau



H/I



hanyir kohong - tersangat busuk

hija menaung - terlalu hijau

hitam bletung - hitam legam

hodoh ssepang - teramat hodoh

hujoh - hujah

hungga - berlari menuju

ikang aye - ikan tuna/tongkol

isih - asingkan



J



jaber/jobeng/rajuk/kadut/supik - plastik beg

jak1/ smeto – tunggu sekejap

jak2 - semenjak~singkatan jak sahaja

jak3 - bekas air ~ jug

jambu golok-buah gajus

jangok – berhias / bergaya

jatang – jantan

jauh dennak/jauh jennat - teramat jauh

jawwe (bunyi e tanda) - tidak bertegur sapa/masam muka

jebbek - raut muka yang sedih dan sugul

jek1 - terajang, flying kick

jek2 - bodek, ampu

jelire - sedap/nyaman

jeluok/jelanok - muntah

jemba/jembe - menerpa

jembeng/cibik1 - bawa ~tolong gok jembeng/cibik bakul rotan tu

jembeng2 - pulas/cubit ~ sakit ngguh ustaz jembeng telinga ambe tadi

jeng1 - rosak

jeng2 - jln jem

jeng3 - jem

jenere - mulai tidur

jepput - cekodok tepung

jereba – merebahkan diri seolah untuk menangkap sesuatu spt penjaga gol hendak menangkap bola

jerenggeng - baring mengiring (biasanya tangan mengampu kepala)

jing tending - duduk jauh dgn orang

jirek - pijak

jok - bakul besar penuh isi buah durian dsb

jong perubak - tukang mengubatkan

jjokey - ujung2

jula - dahan

jupper – jumpa

juwweng - bertegur sapa ~dok juwweng/ tidak bertegur sapa



K



kabak – panjat

kabbe - terperanjat

kaca - ganggu

kagha/polek - tarik tali ~ kagha lah wa tu,garik doh ning

kalli – sekali

kalang - pensil

kalih - biasa / mangli

kanjar - terperanjat

kapong - kampong

karat ddekuh - terlalu kedekut, bakhil

karih - kacau dan gaul biasa ketika nasi nak kering air

kattang – berotot

kecik tuik - kecil sangat

kecok - tempang

kecoh-kecoh - bising

keccong (e tanda ) - terpedaya / tertipu

kejong - berkas

kekkeng - kangkang / terkangkang

kekoh - gigit

kekgi – nanti

kekkeng soyyok - terkangkang / terbuka

kekkok - bengkok

kekoh - gigit

kelebek/ klebek – membelek/ tercari-cari

kellang - tercekik

kelleng/ skeleng - syiling

kelih wok tang - tengok tu

kelo kelo – kelui/ panggil

kelolor/ nollor - lucu

kemam - kebam/ hisap dalam mulut

keming – kemas lagi

kemoh keming - tersusun kemas

kenayak – khianat

kenaling - berdebar/lemah lesu/ taksedap badan

kenak - meja bulat biasa ada cermin diatas

keng1 - tulang pipi

keng2 - tengkok~biasanya hok kite dengor, kerah keng ngan bekok keng

keng3 - rahang..makang tebu tadi..saloh kekoh..belok keng

kenge (dua2 tiada e tanda) - lemah / tak pandai/ tak mahir

kenyang blana - dah kenyang dah..

kenyek – hancurkan ~ tumbuk lada bagi hancur

kepoh1/kupit - kedekut/ bakhil/ tangkai jering

kepoh2 - gigit sampai hancur ~ hingga ke tulang ayam aku kepoh

kepok (sebutan bukan e tanda) – ketuk/ hempuk/ hentak

keppok - memukul dengan tangan di atas kepala/dahi

kerak – kerat

kerah keng - degil / babir/ ketegaq

keras ccokeng - benda yang mengeras dari asalnya lembut

keras khetong - sangat keras

kerlong/ khelong – tamak, hak orang pun dia nak

keronyok-sental

kesek/ mata kesek - mata sebelah cacat

kesok – alih

ketak1 - ketat

ketak2 - tutup pintu kketak bunyi..

ketik ( e tanda)= gigit/patuk ( serangga / ular/haiwan berbisa)

ketik-ketik ( e tanda ) = tak tahan / terdesak

ketek - curi

ketor gugguh - sejuk menggeletar

khebbak - ikat kuat-kuat

khejjong - diberkas/dikerumun/ditangkap/dipukul ramai-ramai

khelak/terkhelak/kerlak - tidor ayam

kicoh - bilas ( berkaitan basuh baju)

kijji - malu

kilir - asah

kippuk - mengecut

kippuk kiuk - berkedut

kissing1 - sengeh

kissing2 - melepas cth:kissing r mung dokleh keje tu

kkapoh - melekat

kkesok – berkecil hati/ beras hati/ tersinggung perasaan

kkining - buah quini

kkole - terkulai

kkusi – kerusi

klaring - rambut kering tak berminyak

kleper - tas tangan

kocok - goncang

koho-koho – perlahan-lahan

kolang – kolam

kolah - sekolah juga merujuk tangki air di surau

komoh - kotor atau comot ~ Doh mung gi maing duaner ning sapa komoh abih baju ning

kopeh - tidak berisi, tidak berguna

koppei - lemah/ tak boleh diharap

kotor blokong - comot

kuca – kacau air

kuca ganyoh - sibuk dan bertungkus lumus

kuca hanya - keadaan yang bersepah / berterabur

kuca lana - tunggang-langgang/berterabur/ bersepah

kucoh – laut bergelora/ berombak kuat

kullat-dammak - keadaan yang dicemari banyak kulat dan kotor

kuning-ssior - teramat kuning

kuning bate - kuning pinang masak

kupi - tin/bekas

kupul – kumpul

kurra - calar

kurang sare-akal kurang



L



lakse - 10ribu

lebu (e tanda)- keadaan yang lebam

lebong/nawwok/debong - tipu

lechoh - becak

lembang-menyelerakkan/selerak

lembik lokli - lemah longlai

lening – sehingga kini
Contoh ayat : Oghang dok pakei teypong Nokia lening?  (Orang sekarang tidak menggunakan telefon Nokia?)

lessak pattak - hilang tanpa kabo berita

le ik-liat

lege - tong drum minyak

lepih - lipat (lengan baju, kakli seluar)

licing mayyor - licin berkilat

licing lek'er - licin tidak meninggalkan bekas

leloh ddoho - termengah mengah

llipa – selipar

ligang - pijak-pijak atas tilam

liyuk - lemau ~ biskut, keropok

lobe - haloba

lok 1 – kaya ~ ayat: kete tuko sokmo dia ni, anok lok tekpong

lok 2 - biarkan, tinggalkan ~ bakpe gi lok je pintu terbukok gitu?

loklik - sjenis makanan

longjong - panjang/tinggi lampai

lonyeng/lebuk/nyeng - lunyai, lumat, hancuss

luga - loya, mual



M



ma'aku - diperakui/ diiktiraf

maceh,colok,gessek - mancis

madoh - jemputan/undangan

maja - tidak bertuah

making - semakin

maknga - alpa/lalai

manggok - gong/berlagak

mappuh - mampus

mapuh kerah - mati sia sia (mati katak)

muda jjetik - muda belia (remaja)

merah nnyala - merah spt bijisaga

masin turit - teramat masin

masam ccatum - bermuka masam @ tarik muka masam

masang rrebang - masam mencuka

manis-letting - terlalu manis

masang cattung - bermuka masam

mbeng – banyak

meh1 - dedak

meh2 - iras

mek - pangilan hormat/manja utk gadis

memo (e tanda) - keadaan yang lebam

meppeh – dok rok

mettek - lambat dan cerewet

mete - ego/keras kepala/manja

mmecok - tidak ikhlas membuat sesuatu/ melepaskan geram melalui perbuatan yg boleh menyakitkan hati

mitok turut - mintak beli ~ mintak nak beli dari bukan peniaga

miktoh – ambiklah kalau nak sangat

mmusang/bekeng - garang/bengis

mmonggeng - punggung

molek – elok/ cantik

moor – agaknya

mupo - menggelupur

mue - mengada2/naik kepala~budok ning kalu orang lok koho mue



N



nano - nakal

nappok – nampak

nattang - binatang

nawwat – melawat/ menziarahi

nawwok – tipu/ bohong

nayyoh - tak stabil/hampir-hampir hendak tumbang

nding poteng - ke sana sini/ ke hulu ke hilir

nebeng – melampau

neccuh/ nellah - melecet ( biasanya kulit )

nelang - handalan /perkasa

nengung – menung

nerek – berlanjutan/ berpanjangan

netter - datang berkeliling/datang singgah

neting - melantun

newwor – jalan-jalan makan angin /meronda-ronda

ngaccung - mengadu

ngakkah - menyelongkar

ngajju - merajuk

ngate-riti/ngate rawe - jalan/ letak barang merata-rata

ngaying, nyenyeh – sindir, mempermainkan

nge/denge-dengan

ngebok/awor - hawar/bermusim

ngeccong – tipu

ngeccung – mercun

ngekok - meringkuk

ngellang/ngellang bekwoh - panggilan makan kenduri, makan pulut

ngemmoh - boros

ngepong/ngerek - bawa awek jalan2

ngeppong/ngoppong - mahir/pakar

ngerah – pengeras

ngerruh - berdengkur

ngidang - mengidam

ngokor - meringkok akibat kesejukan/sakit ~sejuk ngokor

ngongek - bergoyang/tidak kukuh

ngossek - mengusik/ usik2/ gurauan

nguwa – menangis

nnepih - bibir juih mase nangis

nnerat - meniarap

nnoneng - tergantung

nungging nyo – sejenis pergerakan ala akrobatik

nusuk/nyusuk - sembunyi

nyaknyer – kesian

nyaok - sahut panggilan

nyeng - hancur rosak

nyiru - segitiga

nyor-buah kelapa

nyor komeng - buoh kelapa yg dah kering tiada isi ~rengan llepong..

nyosor – gelongsor

nyurruk - menyusup masuk secara berjalan sambil menundukkan kepala dan badan pijak



O



ogak-ogak - jentik2

ogoh - goncang/goyang ~ acu ogoh pokok nyor tu biar luruh nyor kering t

ona - buat hal/onar

ork - mengiyakan ayat akhir ~sdak makanang keda ni ork..



P



pah nim/ pah ning – selepas ini

pahang - faham

pahit-leppang - pahit spt hempedu

palarat - sampai begitu sekali/ sehinggakan

palo goggek/ palle haliang - samseng

palluk - serasi dan sedap

palle haliang/palle pengak - samseng

ppaleppale / kecik ppaleppale - lari teramatlah laju sampai nampak halus je kepala dia..jauh tinggalkan tempat asal

panah peda - merasa marah (panas pedal)

panah randang - panas terik

panah so'oh - panas yang amat panas

papa kedana - miskin merempat

parok1 – parah

parok2 - banyok

pasor - pasar

pawwoh - kongsi

peer - buat perangai

pelapong – pelampung

pelekong/ petong - pukul/ ketuk

pender (sebutan ada e tanda) – apa itu

pendek kketot - kemetot

penoh rumbu - penuh hingga melimpah

peng lallat - lalat bertelor

perak (bunyi e tande ) - serang / pukul dengan taji

perecong - dengan sengaja

peseangang - jenis

piat & godang - rotan

piang/piyang – musim ~ lening piang ujang plok

pisa – pisau

pitih – duit

piye, pia – siapa dia

plekong/ kellong/ biung/ hebang / tagur – baling/ lontar

pohu – rapuh/ mudah berra / lembut/empuk

pokok ari - horizon/ ufuk

polok - mengunyah/makan dengan banyak dan laju

popongang - panik

porong - perempuan jalang

ppeling - berpintal

preggu - menggabungkan, menjodohkan, mmadankan

pucok-unjak - suatu tempat/lokasi yang jauh

pulah ccawah - berpintal pintal

punoh ranoh - hancur musnah

putik klehik - putih bersih

putih lleput - teramat putih

putih luih - putih melepak

putongkayu - sejenis batang kayu sebesar lengan kira2 yang digunakan untuk membaling objek ~biasa digunakan untuk membaling buah di pokok supaya jatuh

puwak - mengunyah/makan



R



rabok - koyak

ralit – tekun/ asyik

ranggoh - makandgn pelahap

ratoh - perkara mudah

recok - tengkujuh ~ piyang recok ning.. kucoh ah skek

rekak - tempang/ terhencut

rembah - hempas

repih - patahkan

retek – juga

reyok-rrepang - senget

reyok blekor - bengkang bengkok

rezak - tak puas hati

rima - harimau

ringan llepong - ringan seperti angin

ripong - kumpul

riuh dammak - suasana bising

robha - pemadam

rodok/radok - hunus

rodong/kkacik-kawan karip/rapat

rohok - susah

ropong - berlubang tidak berisi ~ rujuk pada hidung

royak - memberitahu

rrebang - korban

rreseng - kusut masai/tidak terurus

ruddung raddang - hiruk pikuk



S



saggung/suggung - terhantuk kepala~jatuh tersembam di mana kepala jatuh dulu

saing saing - kawan-kawang

sakok - terhalang

sakor - gula

saloh keruk - salah tafsir/ salah anggap/ salah jangkaan

salloh lesek - tersilap calit

samah – 50 sen

sari tumbah - sehari suntuk

sasso - sasau

sibo2/bliong - pepatung

sidang / rede - hujan dah berhenti

sila/silau - melawat

seeh - sebu

seer (sebutan tiada e tanda) - keadaan yg berair, basah ~ ambe amboh kawen musing2 ujang.. seer ngak..

seggiang - satu bahagian

segok - sondol, menyondol ~ sebutan 'k' diganti dgn bunyi 'ain' ~ sego'

seje-seje - basoh jjeruk/ basah kuyup

sejuk ngokkor - sejuk sangat

sekat ggatong - sangat singkat sehingga nampak seperti tergantung

seke - Sangka

sekok - tak muat / sempit / ketat/ terhalang

sekkeh – pukul

sekku - lembut dan sedap

sekung1- tepat/serasi la~bayi kerap menangis mungkin nama tak serasi

sekung2 - terbiar

selame kening - sehingga kini

selek - lumur

selleh - perselisihan faham yang kecil/salah faham/pergeseran..

selor bolor - terburu-buru

selok kera/ kanja beruk/ kejjut bewok - sangat terkejut / tersentak

selor bolor - terburu-buru

semabo - keliru

semek – gadis muda

semete/mmete - buah manggis

sember/so ngo - kurang cerdik

seming – simen

sendik – sembuh/sempurna

senjoh - sentap

seng - duit syiling

senyak ssedu/senyak ssupi - sunyi sepi

senyak ttupah - membisu seribu bahasa

senyung kemewek - senyum tersipu

seperong/ sprong - teropong

sepusak-sepusing - adikberadik laing ibu

sepuk sepuk - cukup-cukup

serabut perok - runsing/berdebar-debar sebab bimbang

setabuk – nak kuatkan cerita ~ takdok setabuk mana

setarang – tiada makna ~ takdok setarang

siggung - pukul dengan siku

siring – siren

sising - Menyinsing

siyek - siat

soho – terkenal

souk - perangai sama/serupa ~ karim dan leman sesouk je

sria - gerun

ssebek - sedih

suggung - jatuh tersembam di mana kepala yang jatuh dulu

suok/culoh - dahi luas

suk - habis/siap ~ wat lah keje sapa suk dulu bro..

sumbing - tumpul

sutir – satu

sutok1 - sedang molek/elok2 sampai/cukup cukup

sutok2 - susah/suntuk dan kesempitan ~ambe tengoh sutok ning, pinjang pitih se seng dua

supik/rajuk - beg plastik



T



tang/ bahang - pukul

tappung - warna lain lain pada 1 benda

tagak/ igak - tangkap ikan misalnya

tawar hebe - tersangat tawar

tibang rambang - agak agak

tawar hebe - tiada perasa langsung

tebbey-wer - berlendir dan melekit

tertib terning - sopan santun

tinggi nyayup - terlalu tinggi

ttimbil/ mata ttimbil - sakit mata ader macam bisul kecik tumbuh di kelopak mata

tebbey-wer - berlendir dan melekit

tebeng1 ( e pertama tanda, e kedua tak ada tanda ) - berusaha bersungguh-sungguh

tebeng2 ( e pertama tak bertanda, e kedua e tanda ) - menghalang

(biasanya dengan tirai/kain/langsir) kain penghadang

teboh - hapus ~ ce tulung teboh nyamok tu..

tekoh2 - ketika2

tekok – leher

teksi - beca

tembor - lari

temong - cabut lari

tepoh - sentuh

tewweng - lari dari sasaran / bengkok

tibang – pukul, ketuk

tibang rambang - hentam keromo

timbok - jalanraya

tinja - tinjau/ pantau ~ ndak tinja

titing - timbang..utuk bola sahaje..titing bola blh 100x..

tiyok – menangis, teriak

tobak(ah)/wajik - menyatakan iya/sungguh pun

toho - cetek

tohok - buang ~horr...tohokbuangla baju2 tu nok sipang wak mmadak mende dok ppaka gawa doh bukang buleh paka.

toller - biul

tonye - mencebik muka sambil menjelirkan lidah ~ doh bakpe mung tonye kakku ning?

tube/ tegel - tebing tinggi sikit

ttungging - menonggeng

tube/ tegel – tebing tinggi sikit

tubik - keluar

tukko bimbo - tunggang terbalik

tuwwoh – tuah





U/W/Y



udoh sepan - sangat hodoh

ukah/ kkabak - panjat

wahhi – suka

wak lolok - tipu

wak mmadak - tiada guna / tiada faedah

warih waroh - salasilah/ saudara mara

wasseang – rasa - rasanya/ agaknya

wasser – rasa

wek/ruwek - pindahkan (biasanya nasi)

wetti wetok – makan tidak berhenti2

woh – buah

wok - panggilan hormat/manja utk kanak2/muda

yer, ye – diadakper – tidak mengapa





Thursday, June 11, 2020

Apa sudah jadi pada sekolah selepas Covid-19 ?

Excerpt from a book,
Sedutan daripada petikan

Anjakan Paradigma Pasca Krisis Covid-19.
School-centrics Vs Edu-centrics.

A mind-blowing , or rather intriguing piece of writing, worth spending time to read and ponder for the inevitable advent of new schooling norm post-Covid-19.

Karya penulisan yang memerangsang pemikiran, menusuk minda mencari-cari kaedah mengatasi dan menangani isu-isu pendidikan semasa. Bermanfaat  untuk dibaca, bersedia bersemuka dan mengharungi cabaran norma baru pasca Covid-19, yang tetap akan datang menerpa.



MERANGKAIKAN PERCIKAN PENDIDIKAN (3) – Anjakan Paradigma: Kebiasaan Baharu Bahasa Sekolah

1. Buku The Structure of Scientific Revolutions (1962) karya Thomas S. Kuhn ditulis khusus untuk komuniti saintis. Walau bagaimanapun buku beliau telah menjadi salah satu buku akademik yang paling berpengaruh dan kerap dipetik oleh penulis lain. Kenapa? Idea besarnya tentang PARADIGM SHIFT – ANJAKAN PARADIGMA yang menggambarkan perubahan mendasar konsep asas dan amalan eksperimen disiplin saintifik telah mengegarkan dunia saintis. Walau bagaimanapun kekuatan konsep generik anjakan paradigma itu menyebabkan penulis-penulis di luar daripada komuniti saintis telah mempopularkan penggunaan istilah anjakan paradigma dalam bidang mereka.

2. Secara umumnya anjakan paradigma bermaksud perubahan besar dalam konsep dan amalan bagaimana sesuatu berfungsi atau dicapai. Anjakan paradigma boleh terjadi dalam berbagai konteks. Ia juga merupakan perubahan dalam persepsi tentang bagaimana sesuatu harus dilakukan, dibuat, atau difikirkan. Tindak balas yang baik terhadap perubahan paradigma utama mempunyai banyak kaitan dengan kejayaan jangka panjang.

3. Dalam konteks yang berkaitan, fenomena pandemik COVID-19 telah mendorong dan mempercepatkan anjakan paradigma terhadap sistem pendidikan di seluruh dunia. Yong Zhao (2020) malah telah mewacanakannya dengan tajuk ‘Reimagine Education without Schools During Covid-19’. Beliau berpendapat, “Instead of speaking schooling, let’s speak education. What the public wants and the society needs is not schooling; it is education. The school happens to be the institutions we built at a certain point of time to deliver education. The design was inevitably constrained by the understanding of learning and the learner, teacher and teaching, and operating of organizations as well as the resources and technology available at that moment.”

4. Seterusnya beliau  mencadangkan, “Covid-19 has forced us out of schools and given us the opportunity to adopt a different language, the language of education. While there may not be much time before we are back to school, it is at least a chance to start practicing the NEW LANGUAGE.” (saya tonjolkan perkataan dengan HURUF BESAR)

5. Saya berpandangan cadangan di atas tidak bermaksud untuk menghapuskan sekolah sebagai institusi pendidikan formal tetapi menyarankan supaya melihat semula ‘sistem persekolahan’ melalui kaca mata pendidikan yang sebenar. Dalam ‘bahasa pendidikan’ yang semurninya. Umpamanya, kita boleh melihat semula dengan bertanya apakah sistem persekolahan kita terlalu ‘School-Centric’? Persoalan ini relevan kerana ‘Stress Test’ yang dialami oleh sistem persekolahan kita semasa pandemik COVID-19 menunjukkan ada petanda sistem itu tidak berfungsi menurut ‘bahasa pendidikan’. Tiada keserasian antara: tujuan dan pelaksanaan pendidikan; pelajar & belajar; guru & mengajar; pedagogi & teknologi; serta pengetua/guru besar & pengurusan sekolah.

6. Nah, di sinilah kita memerlukan anjakan paradigma dalam melihat sistem persekolahan kita. Berubah dari ‘School-Centric’ ke ‘Learner-Centric’. Beranjak dari PARADIGMA BERPUSATKAN SEKOLAH ke PARADIGMA BERPUSATKAN PELAJAR.

7. Ada kemungkinan anjakan paradigma berskala besar seperti di atas sukar dicernakan dalam minda, tetapi sebagai langkah permulaan ada baiknya kita menjadikan senarai perkataan pendidikan seperti contoh petikan di bawah sebagai KEBIASAAN BAHARU BAHASA SEKOLAH. Biasakan diri seperti mana kita membiasakan minda dengan kebiasaan baharu bahasa kesihatan pada ketika ini, iaitu penjarakan fizikal (physical distancing) dan kebersihan diri (personal hygiene).

“The words we use drive our THINKING. It’s what we SEE, and thus, what we CREATE.

Friday, June 5, 2020

Garis Panduan Pembukaan Sekolah pasca pkp


sss





KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA
KANDUNGAN

Tujuan 1
Latar Belakang 1
Objektif 3
Tafsiran 3
Peranan dan Tanggungjawab 4

6.

7.

8.

5.1.

Pentadbir Sekolah ....................................................................... 4

5.2.

Guru ............................................................................................. 5

5.3.

Ibu Bapa/Penjaga ........................................................................ 6

Pelaksanaan

6

6.1.

Pengurusan Sekolah ................................................................... 6

6.2.

Pengurusan Prasarana ................................................................ 7

6.3.

Keselamatan Murid, Guru dan Warga Sekolah ......................... 10

6.4.

Pengajaran dan Pembelajaran (PdP) ........................................ 13

6.5.

Pelibatan Ibu Bapa/Penjaga ...................................................... 15

6.6.

Pengurusan Asrama .................................................................. 17

Pengurusan Institusi Pendidikan Swasta (IPS)

20

7.1.

Pengurusan Pentadbiran ........................................................... 20

7.2.

Perancangan Penggal Persekolahan ........................................ 21

7.3.

Perancangan Pengurusan Yuran dan Bayaran ......................... 22

7.4.

Pengurusan Murid Antarabangsa .............................................. 23

7.5.

Pengurusan Sumber Manusia ................................................... 23

7.6.

Pengurusan Prasarana

7.7.

Keselamatan Murid, Guru dan Kakitangan................................ 25

7.8.

Pengajaran dan Pembelajaran (PdP) ........................................ 27

7.9.

Pelibatan Ibu Bapa/Penjaga ...................................................... 28

7.10.

Pengurusan Asrama .................................................................. 29

Penutup

Lampiran

25

30
31

1. Tujuan

1.1.

Garis panduan ini disediakan sebagai rujukan kepada pegawai
bahagian di Kementerian Pendidikan Malaysia (KPM), Jabatan
Pendidikan Negeri (JPN), Pejabat Pendidikan Daerah (PPD) dan
pentadbir serta guru di sekolah tentang pengurusan sekolah
dengan

mengambil

kira

langkah-langkah

bagi

mengawal

penularan jangkitan penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19).
1.2.

Garis panduan ini hendaklah dibaca bersama dengan surat
pekeliling ikhtisas, surat siaran dan arahan serta peraturan
berkaitan yang sedang berkuat kuasa dan yang akan dikeluarkan
dari semasa ke semasa.

1.3.

Garis panduan ini terpakai kepada semua sekolah rendah dan
sekolah menengah termasuk Kolej Vokasional dan Kolej
Tingkatan Enam di bawah KPM dan Institusi Pendidikan Swasta
(IPS) yang berdaftar dengan KPM.

1.4.

Sekolah yang berdaftar dengan agensi kerajaan yang lain,
sekolah persendirian dan institusi pendidikan yang tidak berdaftar
dengan KPM juga disarankan merujuk garis panduan ini.

1.5.

Garis panduan ini ialah dokumen induk yang perlu dirujuk bagi
pengoperasian institusi pendidikan. Sebarang tambahan atau
perubahan maklumat akan dijadikan tambahan (annex) kepada
dokumen ini.

2. Latar Belakang

2.1.

Kerajaan telah mengisytiharkan Perintah Kawalan Pergerakan
(PKP) pada 16 Mac 2020. Seterusnya, tempoh PKP telah
dilanjutkan kepada beberapa fasa termasuklah Perintah Kawalan

1

Pergerakan Bersyarat (PKPB) yang bermula pada 4 Mei 2020.
Sepanjang tempoh ini, kerajaan telah menetapkan bahawa
semua institusi pendidikan ditutup. Sehubungan dengan itu, KPM
telah mengeluarkan Surat Siaran Kementerian Pendidikan
Malaysia Bilangan 3 Tahun 2020: Garis Panduan Pelaksanaan
Pengajaran dan Pembelajaran (PdP) Semasa Perintah Kawalan
Pergerakan Akibat Penularan Jangkitan COVID-19 bertarikh 27
Mac 2020 bagi memastikan pembelajaran murid tidak terjejas.
2.2.

KPM telah membuat beberapa sesi libat urus bersama-sama
agensi berkepentingan serta pemegang taruh berkenaan
pengurusan sekolah dalam menghadapi COVID-19. KPM telah
menyediakan satu garis panduan pengurusan sekolah dan
disimulasikan kebolehlaksanaannya. Garis panduan ini juga telah
mendapat

pengesahan

daripada

Kementerian

Kesihatan

Malaysia (KKM) dan Majlis Keselamatan Negara (MKN), Jabatan
Perdana Menteri.
2.3.

KPM akan mengumumkan tarikh pembukaan sekolah sekurangkurangnya dua (2) minggu sebelum sekolah dibuka. Ini bertujuan
untuk

memastikan

pengurusan

sekolah

dapat

membuat

persediaan dengan memberi keutamaan kepada keselamatan
dan kesihatan murid, guru serta warga sekolah.
2.4.

Penjagaan kesihatan dan amalan penjarakan sosial adalah amat
penting dalam pengurusan sekolah bagi mengelakkan penularan
jangkitan COVID-19 dalam kalangan murid, guru dan warga
sekolah.

2

3. Objektif

Objektif garis panduan ini adalah untuk memastikan:
3.1.

pengurusan sekolah dan asrama dapat berlaku dengan lebih
teratur dan lancar;

3.2.

keselamatan dan kesihatan murid, guru dan warga sekolah
diutamakan

semasa

mereka

berada

di

sekolah

dan

asrama; dan
3.3.

proses PdP berlaku dalam keadaan selamat.

4. Tafsiran

4.1.

Bergejala bermaksud simptom awal COVID-19 iaitu sama ada
mengalami demam (suhu badan 37.5°C dan ke atas), batuk,
selesema, sakit tekak atau sesak nafas.

4.2.

Bilik PdP bermaksud bilik darjah dan bilik-bilik khas yang
digunakan bagi tujuan PdP.

4.3.

Guru antarabangsa bermaksud guru bukan warganegara
yang

mempunyai

dokumen

yang

sah

dari

segi

undang-undang Malaysia.
4.4.

Institusi Pendidikan Swasta (IPS) bermaksud semua IPS yang
berdaftar dengan KPM di bawah peruntukan Akta Pendidikan
1996 [Akta 550] seperti yang berikut:
4.4.1.

sekolah rendah akademik swasta;

4.4.2.

sekolah menengah akademik swasta;

4.4.3.

sekolah rendah agama swasta;

4.4.4.

sekolah menengah agama swasta;

4.4.5.

sekolah pendidikan khas swasta;

4.4.6.

sekolah antarabangsa;

3

4.5.

4.4.7.

sekolah ekspatriat;

4.4.8.

sekolah menengah persendirian Cina;

4.4.9.

pusat tuisyen;

4.4.10.

pusat bahasa;

4.4.11.

pusat kemahiran; dan

4.4.12.

pusat perkembangan.

Murid antarabangsa bermaksud murid bukan warganegara yang
mempunyai dokumen yang sah dari segi undang-undang
Malaysia.

4.6.

Penjarakan sosial bermaksud jarak antara satu individu dengan
individu lain sekurang-kurangnya satu (1) meter dalam sebarang
aktiviti.

5. Peranan dan Tanggungjawab

Peranan dan tanggungjawab umum pihak yang terlibat adalah seperti
yang berikut:

5.1.

Pentadbir Sekolah

5.1.1.

memastikan sekolah berada dalam keadaan selamat
untuk beroperasi;

5.1.2.

memastikan murid, guru dan warga sekolah yang hadir
ke sekolah berada dalam keadaan sihat dan selamat;

5.1.3.

memberikan penerangan dan pendidikan berterusan
kepada murid, guru dan warga sekolah mengenai
penularan jangkitan COVID-19 dengan memperincikan
kepentingan penjagaan kesihatan seperti mencuci
tangan dan menggunakan pensanitasi tangan (hand

4

sanitizer), penggunaan pelitup muka apabila perlu serta
kepentingan amalan penjarakan sosial;
5.1.4.

memastikan murid, guru dan warga sekolah mematuhi
garis panduan yang ditetapkan;

5.1.5.

memastikan murid mendapat akses kepada PdP
dengan sokongan dan kerjasama JPN, PPD, Persatuan
Ibu Bapa dan Guru (PIBG) dan agensi-agensi yang
berkaitan;

5.1.6.

memantau PdP yang dijalankan dan memberikan
sokongan yang bersesuaian kepada guru;

5.1.7.

melaporkan perkembangan pembelajaran murid kepada
ibu bapa/penjaga; dan

5.1.8.

membuat

keputusan

untuk

menangani

isu

pengoperasian sekolah berdasarkan garis panduan
yang dikeluarkan oleh KPM serta mengambil kira
pandangan pihak yang berkaitan seperti PPD dan
Pejabat Kesihatan Daerah (PKD).

5.2.

Guru

5.2.1.

menyediakan Rancangan Pelajaran Harian (RPH)
seperti yang digariskan dalam Surat Pekeliling Ikhtisas
Bil. 3/1999: Penyediaan Rekod Pengajaran dan
Pembelajaran;

5.2.2.

melaksanakan

PdP

yang

bersesuaian

dengan

kesediaan murid dan situasi semasa;
5.2.3.

mengingatkan

murid

untuk

sentiasa

menjaga

kebersihan dan mengamalkan penjarakan sosial; dan

5

5.2.4.

memaklumkan pentadbir sekolah jika terdapat murid
yang bergejala.

5.3.

Ibu Bapa/Penjaga

5.3.1.

memastikan anak/anak jagaan berada dalam keadaan
sihat, menjaga kebersihan diri dan tidak menunjukkan
gejala awal COVID-19 sebelum hadir ke sekolah;

5.3.2.

membantu

anak/anak

jagaan

belajar

mengikut

kemampuan ibu bapa/penjaga; dan
5.3.3.

memberikan motivasi kepada anak/anak jagaan untuk
terus belajar.

6. Pelaksanaan

6.1.

Pengurusan Sekolah

6.1.1.

Kehadiran guru dan murid ke sekolah adalah seperti
yang berikut:
a.

kehadiran

guru

tertakluk

pada

arahan

perkhidmatan Jabatan Perkhidmatan Awam (JPA),
Jabatan Perdana Menteri dan KPM dari semasa ke
semasa;
b.

kehadiran murid ke sekolah secara berfasa dan
dimulai dengan murid yang akan menduduki
peperiksaan Sijil Pelajaran Malaysia (SPM), Sijil
Vokasional

Malaysia

(SVM),

Sijil

Tinggi

Persekolahan Malaysia (STPM), dan Sijil Tinggi

6

Agama

Malaysia

(STAM),

termasuk

Murid

Berkeperluan Khas (MBK); dan
c.

murid selain pada para (b) tidak perlu hadir ke
sekolah. Mereka kekal meneruskan PdP di rumah
sehingga KPM mengeluarkan pemakluman lanjut.

6.1.2.

Waktu

persekolahan

boleh

dilaksanakan

secara

berperingkat setelah mendapat kelulusan pendaftar
negeri.
6.1.3.

Perhimpunan sekolah dan aktiviti lain yang melibatkan
murid, guru atau warga sekolah berkumpul secara
beramai-ramai tidak dibenarkan.

6.1.4.

Pentadbir mesti memberikan fokus kepada lima (5)
aspek dalam pengurusan sekolah, iaitu pengurusan
prasarana, keselamatan murid, guru dan warga
sekolah, PdP, peranan

ibu bapa/penjaga dan

pengurusan asrama.

6.2.

Pengurusan Prasarana

Pentadbir bertanggungjawab:
6.2.1.

memastikan kawasan dan bangunan sekolah termasuk
semua bilik PdP dibersihkan sebelum sesi persekolahan
bermula dan pada setiap hari selepas tamat sesi
persekolahan;

6.2.2.

memastikan fokus utama pembersihan adalah pada
permukaan yang sering disentuh dan pada paras
ketinggian yang boleh dicapai oleh tangan seperti
tombol pintu, suis lampu, singki, kepala paip, butang lif,
pengepam tandas, pelapik duduk tandas, susur tangan

7

di

laluan

pergerakan

murid

bagi

sekolah

yang

mempunyai MBK dan lain-lain;
6.2.3.

menyediakan pelan perancangan susun atur bilik-bilik
PdP dengan mengoptimumkan penggunaan bilik-bilik
khas dan lokasi-lokasi lain yang bersesuaian dan boleh
berfungsi dengan baik untuk PdP;

6.2.4.

memastikan semua bilik PdP disusun atur mengikut
arahan penjarakan sosial sebelum sekolah dibuka;

6.2.5.

memastikan susunan meja bagi setiap kelas mesti
berada dalam jarak satu (1) meter antara satu dengan
yang lain. Sekiranya bilangan murid melebihi kapasiti
meja yang disediakan, lebihan murid perlu ditempatkan
di kelas yang lain;

6.2.6.

memastikan pengudaraan dan pencahayaan yang
mencukupi bagi setiap bilik PdP, bilik guru dan pejabat;

6.2.7.

memastikan pengusaha kantin hanya menyediakan
makanan berbungkus. Penggunaan kerusi, meja dan
ruang makan di kantin tidak dibenarkan;

6.2.8.

memastikan murid makan di dalam bilik PdP di bawah
seliaan guru pada waktu rehat;

6.2.9.

memastikan murid yang makan di dewan makan asrama
pada waktu rehat dalam makluman guru bertugas;

6.2.10.

memastikan bilik kesihatan/sakit di sekolah harian dan
sekolah berasrama dijadikan sebagai bilik isolasi bagi
murid yang bergejala sebelum mendapatkan rawatan.
Bilik ini perlu dibekalkan dengan pelitup muka serta
sabun/pensanitasi tangan (hand sanitizer);

6.2.11.

menyediakan pelan lokasi untuk diletakkan tanda
penjarakan sosial dengan menggunakan pita pelekat

8

berwarna di lokasi yang bersesuaian seperti yang
berikut:
a.

bilik PdP - tanda penjarakan diletakkan pada kaki
meja baris hadapan dan baris tepi pertama untuk
rujukan;

b.

kantin - tanda penjarakan diletakkan pada ruang
berbaris

untuk

pembelian

dan

pengambilan

makanan serta laluan ke singki;
c.

bilik guru/pejabat - tanda penjarakan diletakkan
pada kerusi, meja, kaunter dan tempat mengimbas
kehadiran; dan

d.

lif - tanda penjarakan diletakkan mengikut kapasiti
lif.

6.2.12.

menyediakan pelan laluan pergerakan terarah atau
sehala. Tanda penjarakan diletakkan untuk memandu
arah pergerakan murid dalam kawasan sekolah
termasuk asrama;

6.2.13.

menyediakan tong sampah bertutup dan dipastikan
sentiasa ditutup;

6.2.14.

menyediakan sabun di lokasi yang bersesuaian seperti
kantin, tandas dan surau, manakala pensanitasi tangan
(hand sanitizer) boleh disediakan di lokasi seperti bilik
PdP, pejabat dan bilik guru;

6.2.15.

mempamerkan bahan bercetak mengenai langkah
kebersihan dan keselamatan di lokasi strategik seperti
laluan murid, kantin, bilik PdP, pejabat, bilik guru, ruang
menunggu dan asrama sebelum sesi persekolahan
bermula. Pentadbir hendaklah memuat turun bahan

9

bercetak terbitan KKM daripada laman sesawang KKM;
dan
6.2.16.

meletakkan peringatan langkah-langkah pencegahan
COVID-19 di pintu masuk utama sekolah.

6.3.

Keselamatan Murid, Guru dan Warga Sekolah

Pentadbir bertanggungjawab:
6.3.1.

merujuk

Standard

Operating

Procedure

(SOP)

Pencegahan Penularan Jangkitan Penyakit Coronavirus
2019 (COVID-19) di Sekolah Kementerian Pendidikan
Malaysia yang dikeluarkan oleh KPM pada 13 Mac
2020;
6.3.2.

memastikan murid, guru dan warga sekolah berada
dalam

keadaan

sihat

untuk

hadir

ke

sekolah.

Pemakluman awal perlu diberikan kepada

mereka

sebelum sekolah dibuka semula;
6.3.3.

memastikan saringan demam serta gejala batuk,
selesema, sakit tekak dan sesak nafas dilakukan
terhadap murid, guru dan warga sekolah pada setiap
hari di pintu masuk sekolah sebelum sesi persekolahan
bermula. Jika mempunyai suhu badan melebihi 37.5°C
atau bergejala, mereka tidak dibenarkan masuk ke
kawasan sekolah. Pentadbir sekolah dibenarkan untuk
melaksanakan saringan ini di dalam kawasan sekolah
berhampiran dengan pintu masuk utama jika laluan
masuk ke sekolah sempit atau berhampiran dengan
jalan

utama.

Hal

10

ini

adalah

bagi mengelakkan

kesesakan dan ketidakpatuhan kepada penjarakan
sosial;
6.3.4.

memastikan

masa

pengambilan

suhu

senggang
badan

diperuntukkan

murid

yang

bagi

berjalan

kaki/berbasikal ke sekolah;
6.3.5.

melantik guru bertugas untuk:
a.

mengawal pergerakan murid di pintu masuk utama
sekolah semasa tiba dan pulang;

b.

memeriksa suhu badan murid menggunakan alat
pengimbas suhu badan; dan

c.
6.3.6.

mengawal pergerakan murid semasa rehat.

memastikan murid, guru dan warga sekolah sentiasa
mematuhi penjarakan sosial pada setiap masa dengan
pengawasan guru;

6.3.7.

memastikan hebahan mengenai langkah kebersihan
dan keselamatan dibuat melalui siar raya pada waktu
pagi, waktu rehat dan sebelum tamat sesi persekolahan
setiap hari. Peringatan secara berterusan dilaksanakan
semasa PdP;

6.3.8.

memastikan murid, guru dan warga sekolah kerap
mencuci tangan dengan menggunakan air dan sabun.
Sekiranya tiada air dan sabun, pensanitasi tangan (hand
sanitizer) boleh digunakan;

6.3.9.

memastikan guru atau pembantu pengurusan murid
membantu MBK yang perlu memegang bahan bantu
belajar (guna sama) seperti gambar rajah timbul dan
peralatan khas mencuci tangan dengan air dan sabun
atau pensanitasi tangan (hand sanitizer);

11

6.3.10.

memastikan kedudukan murid dijarakkan dengan
selang satu tempat duduk apabila mereka menaiki
kenderaan sekolah seperti bas/van/coaster;

6.3.11.

mengingatkan

murid

untuk

mematuhi

dan

menggunakan laluan pergerakan yang disediakan.
6.3.12.

membekalkan

pelitup

muka kepada murid yang

bergejala dan mereka diasingkan di bilik kesihatan/sakit
sementara menunggu ibu bapa/penjaga membawa
mereka pulang.
6.3.13.

memastikan murid yang mempunyai masalah berkaitan
imuniti badan yang rendah sentiasa memakai pelitup
muka.

6.3.14.

memastikan

guru

bimbingan

dan

kaunseling

melaksanakan Ujian Minda Sihat secara berkala bagi
mengenal pasti murid yang terkesan dengan norma
baharu di sekolah;
6.3.15.

memberikan taklimat keselamatan kepada kontraktor
pembersihan,

pengusaha

kantin

dan

pembekal

perkhidmatan makanan bermasak di asrama serta
membuat penegasan supaya sentiasa mengingatkan
pekerja mereka mengenai perkara berikut:
a.

mengimbas suhu badan mereka setiap hari
sebelum memulakan tugas;

b.

tidak dibenarkan memasuki kawasan sekolah
jika bergejala;

c.

mematuhi arahan penjarakan sosial, pemakaian
pelitup muka dan prosedur keselamatan yang lain;
dan

12

d.

mengamalkan hand hygiene (memadai mencuci
tangan dengan air bersih dan sabun).

6.3.16.

memastikan tindakan berikut diambil sekiranya terdapat
kes positif COVID-19 dalam kalangan murid, guru dan
warga sekolah yang disahkan oleh PKD:
a.

mengenal pasti dan menyediakan senarai kontak
rapat bagi membantu PKD;

b.

memberikan kerjasama kepada anggota PKD; dan

c.

mendapatkan nasihat daripada PKD mengenai
keperluan melaksanakan pembasmian kuman di
lokasi yang dikenal pasti.

6.4.

Pengajaran dan Pembelajaran (PdP)

PdP akan berlaku dalam dua kaedah iaitu PdP di sekolah dan
PdP di rumah. Murid yang dibenarkan hadir ke sekolah akan
mengikuti PdP di sekolah, sementara murid lain akan mengikuti
PdP di rumah.
6.4.1.

Pentadbir perlu mengambil tindakan berikut bagi
melancarkan pelaksanaan PdP:
a.

mengadakan

mesyuarat

penyelarasan

pelaksanaan PdP;
b.

menyusun jadual PdP dengan mengambil kira
bilangan kelas yang beroperasi dan kesediaan
guru serta murid. Guru yang tidak mengajar kelas
peperiksaan turut dilibatkan;

c.

melakukan
Tahunan

semakan
(RPT)

perancangan PdP;

13

Rancangan

bagi

Pengajaran

menyusun

semula

d.

melaksanakan pemantauan PdP; dan

e.

memberikan bimbingan secara berfokus kepada
guru

untuk

memastikan

pembelajaran

dapat

dilaksanakan secara berkesan.
6.4.2.

Guru yang melaksanakan PdP di sekolah hendaklah:
a.

merancang pelbagai kaedah penyampaian PdP
yang bersesuaian. Kaedah PdP yang boleh
diterokai adalah seperti pembelajaran teradun
(Blended Learning) iaitu gabungan pengajaran
bersemuka dan penggunaan teknologi secara
dalam talian;

b.

merancang dan melaksanakan aktiviti PdP yang
akur kepada keperluan penjarakan sosial;

c.

memastikan semua PdP yang dilaksanakan tidak
melibatkan aktiviti luar bilik darjah; dan

d.

memastikan semua aktiviti sukan dan kokurikulum
secara bersemuka tidak dilaksanakan sehingga ke
suatu tarikh yang akan dimaklumkan.

6.4.3.

Guru yang melaksanakan PdP di rumah hendaklah:
a.

mempelbagaikan

kaedah

penyampaian

PdP

mengikut kreativiti masing-masing berdasarkan
kesesuaian setempat;
b.

menggunakan kaedah PdP yang bersesuaian
seperti pembelajaran dalam talian, TV pendidikan,
radio atau media sosial bagi murid yang bersedia
untuk mengikuti kaedah pembelajaran tersebut;

c.

mengambil kira capaian Internet, pemilikan serta
keupayaan penggunaan alat peranti dan kesediaan

14

murid untuk melaksanakan PdP secara dalam
talian;
d.

memberi latihan dalam buku teks, buku kerja atau
disediakan sendiri oleh guru bagi murid yang tidak
mempunyai akses Internet;

e.

melaksanakan Pembelajaran Berasaskan Projek
dengan

menggunakan

sumber

yang

mudah

didapati oleh murid sekiranya bersesuaian;
f.

menggunakan kaedah serahan bahan PdP di
sekolah. Bahan tersebut dimasukkan dalam kotak
serahan

yang

diletakkan

dalam

pondok

keselamatan untuk penyerahan dan pengambilan
bahan oleh guru dan ibu bapa/penjaga mengikut
jadual yang ditetapkan;
g.

melaksanakan

pentaksiran

bilik

darjah

berdasarkan hasil kerja murid seperti latihan, kuiz
dan lain-lain yang boleh dikemukakan secara
dalam talian atau serahan tangan; dan
h.

melaksanakan pentaksiran bilik darjah apabila sesi
persekolahan bermula bagi murid yang tidak dapat
menyerahkan tugasan mereka secara dalam talian
atau serahan tangan.

6.5.

Pelibatan Ibu Bapa/Penjaga

Ibu bapa/penjaga boleh dilibatkan melalui Persatuan Ibu Bapa
dan Guru (PIBG) dan Kumpulan Sokongan Ibu Bapa (KSIB) bagi
membantu pihak sekolah:

15

6.5.1.

meningkatkan kesedaran dan kefahaman berkaitan
penularan jangkitan COVID-19:
a.

memberi kesedaran kepada anak/anak jagaan
berkaitan penjarakan sosial sebelum, semasa dan
selepas menaiki kenderaan;

b.

menasihati anak/anak jagaan supaya tidak berjabat
tangan (bersalaman) atau bersentuhan antara satu
sama lain sama ada guru, rakan-rakan atau
orang sekeliling;

c.

menasihati anak/anak jagaan supaya sentiasa
mengamalkan

kebersihan

sebelum

dan

selepas makan;
d.

menggalakkan ibu bapa/penjaga sendiri yang
menghantar dan mengambil anak/anak jagaan;

e.

menyarankan
makanan

dan

ibu

bapa/penjaga

minuman

dari

menyediakan
rumah

untuk

anak/anak jagaan bagi mengurangkan pergerakan
dan kesesakan di kantin;
f.

memastikan anak/anak jagaan mengambil sarapan
yang sesuai sebelum hadir ke sekolah;

g.

menasihati anak/anak jagaan agar tidak berkongsi
makanan dan minuman dengan murid lain; dan

h.

menjaga kebersihan dan keselamatan anak/anak
jagaan sebelum dan selepas pulang dari sekolah
dengan kerap membasuh tangan dan mandi.

6.5.2.

membantu pihak sekolah membuat tanda penjarakan
sosial dan mengawal pergerakan murid semasa datang,
rehat

dan

balik

pihak sekolah; dan

16

serta

mengikut

keperluan

6.5.3.

membantu pihak sekolah menyediakan pensanitasi
tangan (hand sanitizer) dan alat pengimbas suhu badan
untuk kegunaan pihak sekolah (jika mampu dan
berkeperluan).

6.6.

Pengurusan Asrama

Pentadbir bertanggungjawab memastikan:
6.6.1.

pengangkutan bas disediakan oleh KPM untuk murid
yang berada di luar kawasan untuk kembali ke asrama
bagi Sekolah Berasrama Penuh (SBP), Sekolah Sukan
Malaysia (SSM), Sekolah Seni Malaysia (SSeM),
Sekolah Menengah Teknik (SMT), Kolej Vokasional
(KV) dan Sekolah Pendidikan Khas (SPK) kecuali ibu
bapa/penjaga yang hendak menghantar anak mereka
sendiri;

6.6.2.

murid yang sihat sahaja yang dibenarkan kembali ke
asrama.

Sekiranya

mereka

tidak

sihat,

mereka

hendaklah mendapatkan rawatan doktor dan disahkan
sihat sebelum bersedia untuk balik ke asrama;
6.6.3.

murid yang menduduki peperiksaan SPM, SVM, STPM
dan STAM digalakkan tinggal di asrama sekiranya
kemudahan asrama mencukupi;

6.6.4.

saringan kesihatan dilakukan semasa pendaftaran
masuk ke asrama. Murid yang didapati mempunyai suhu
badan 37.5°C dan ke atas atau bergejala perlu
diasingkan di bilik kesihatan/sakit, diberikan pelitup
muka untuk dipakai dan dihantar ke klinik kesihatan

17

untuk

rawatan

atau

dibawa

pulang

oleh

ibu

bapa/penjaga;
6.6.5.

persediaan pihak sekolah sebelum murid masuk
ke asrama:
a.

katil murid dijarakkan satu (1) meter antara satu
sama lain. Bahagian bawah katil dua tingkat
(double-decker) sahaja digunakan;

b.

tanda penjarakan satu (1) meter disediakan untuk
murid beratur bagi semua bilik khas yang
bersesuaian (tandas, bilik air/mandi, bilik cuci, bilik
gosok dan pantri);

c.

jadual penggiliran waktu makan disediakan di
dewan makan sekiranya perlu;

d.

tempat beratur dan kedudukan tempat makan
dewan

makan

diletakkan

penandaan

bagi

penjarakan sosial (contoh: jarak satu (1) meter
untuk beratur semasa mengambil makanan dan
menghantar dulang makan di dewan makan
asrama)

dan

tanda

tempat

duduk

dengan

penjarakan sosial semasa waktu makan;
e.

susunan tempat duduk kelas persediaan (prep)
ditandakan dengan jarak sekurang-kurangnya satu
(1) meter; dan

f.

alat pengimbas suhu badan perlu disediakan
di asrama.

6.6.6.

makluman dan peringatan berkaitan penjarakan sosial
dalam kalangan murid perlu dilaksanakan sebelum
murid pulang dari sekolah dan ketika murid berada di
asrama;

18

6.6.7.

perhimpunan/perjumpaan (melebihi 10 orang) dalam
kalangan murid di asrama tidak dibenarkan. Warden
perlu memantau keberadaan murid di asrama;

6.6.8.

semasa di asrama, murid yang tidak sihat perlu
diasingkan dan diberi pelitup muka untuk dipakai serta
dihantar ke klinik kesihatan untuk rawatan atau dibawa
pulang oleh ibu bapa/penjaga;

6.6.9.

murid hendaklah melaporkan dengan segera kepada
warden sekiranya diri sendiri atau rakan mengalami
tanda-tanda demam, batuk, selesema, sakit tekak atau
sesak nafas;

6.6.10.

solat

berjemaah

berkumpulan

di

surau

dan

ditangguhkan.

semua

Murid

aktiviti

digalakkan

menggunakan sejadah sendiri untuk solat;
6.6.11.

pelawat hanya dibenarkan berjumpa dengan murid di
asrama sekiranya terdapat urusan kecemasan. Pelawat
perlu mendapat kebenaran daripada pentadbir/Ketua
Warden sahaja;

6.6.12.

pemantauan

secara

berkala

perlu

diadakan

bagi memastikan murid sentiasa mematuhi penjarakan
sosial dan berada dalam keadaan sihat;
6.6.13.

aktiviti keluar (outing) dan pulang bermalam tidak
dibenarkan sehingga KPM mengeluarkan pemakluman
lanjut; dan

6.6.14.

jadual bertugas kepada semua guru secara penggiliran
disediakan bagi memastikan penjarakan sosial dipatuhi.

19

7. Pengurusan Institusi Pendidikan Swasta (IPS)

Pengurusan IPS merangkumi enam (6) aspek iaitu pengurusan
pentadbiran, pengurusan prasarana, keselamatan murid, guru dan warga
sekolah, pengurusan PdP, peranan ibu bapa/penjaga dan pengurusan
asrama.

7.1.

Pengurusan Pentadbiran

IPS bertanggungjawab menubuhkan Jawatankuasa Pengurusan
Menghadapi COVID-19 (Jawatankuasa) dan jawatankuasa
tersebut mencakupi perkara yang berikut:
7.1.1.

Jawatankuasa yang ditubuhkan boleh terdiri daripada
jawatankuasa sedia ada pada peringkat IPS masingmasing dan hendaklah berupaya untuk melaksanakan
peranan yang ditetapkan;

7.1.2.

Jawatankuasa ini hendaklah dianggotai oleh Ahli
Lembaga Pengelola (ALP), pentadbir dan guru. IPS
boleh melibatkan ibu bapa/penjaga dalam jawatankuasa
ini. Bilangan ahli jawatankuasa mengikut kesesuaian
IPS;

7.1.3.

Jawatankuasa ini berperanan untuk:
a.

merancang

pengoperasian

semula

IPS

berdasarkan ketetapan dalam garis panduan ini;
b.

mengadakan
bapa/penjaga
secara berkala;

20

sesi
dan

libat

urus

pihak

dengan

ibu

berkepentingan

c.

memantau pelaksanaan pengurusan premis dan
kemudahan sebelum pengoperasian semula dan
sepanjang pengoperasian IPS;

d.

memastikan

sebarang

melibatkan

murid

atau

perhimpunan
warga

yang

IPS

tidak

murid,

guru

dilaksanakan;
e.

memantau

status

kesihatan

dan kakitangan;
f.

melapor

status

kesihatan

murid,

guru

dan

kakitangan yang bergejala kepada PKD; dan
g.

menyediakan laporan pengoperasian semula IPS
kepada JPN/PPD.

7.2.

Perancangan Penggal Persekolahan

Jawatankuasa bertanggungjawab:
7.2.1.

mengkaji dan merancang semula penggal persekolahan
dengan mengambil kira perkara berikut:
a.

tempoh pembelajaran yang terjejas akibat PKP
mengikut keperluan;

b.

jumlah hari persekolahan untuk melaksanakan
kurikulum masing-masing; dan

c.

tempoh masa persediaan bagi pentaksiran dan
peperiksaan awam (sekiranya berkaitan).

7.2.2.

menyediakan maklumat penggal persekolahan yang
terkini untuk diedar kepada ibu bapa/penjaga sebelum
pengoperasian semula IPS.

21

7.3.

Perancangan Pengurusan Yuran dan Bayaran

Jawatankuasa menyelaras semula perkara berkaitan pengurusan
yuran dan bayaran dengan:
7.3.1.

membincangkan pengurusan yuran dan bayaran pada
peringkat pengurusan tertinggi IPS yang melibatkan
ALP. Sebarang keputusan hendaklah mengambil
langkah menang-menang antara pihak IPS dengan ibu
bapa/penjaga;

7.3.2.

membuat pertimbangan sewajarnya dalam keadaan
semasa penularan jangkitan COVID-19 disebabkan
faktor mendatang yang tidak diduga dan memberi kesan
kepada semua pihak termasuk ibu bapa/penjaga;

7.3.3.

mengadakan libat urus dengan ibu bapa/penjaga.
Kaedah yang boleh dilaksanakan oleh pihak sekolah
ialah

perbincangan,

taklimat,

perundingan

atau

pemakluman awal dengan merujuk terma dan perjanjian
bertulis;
7.3.4.

mempertimbangkan

penyelarasan

semula

yuran

berdasarkan perkara yang berikut:
a.

pembayaran kepada perkhidmatan yang tidak
dapat disediakan semasa PKP seperti bayaran
makanan, pengangkutan, aktiviti pembelajaran
yang memerlukan bayaran tambahan; dan

b.

ibu bapa/penjaga yang terjejas pendapatan atau
mata pencarian mereka akibat PKP atau ibu
bapa/penjaga merupakan pesakit yang disahkan
positif jangkitan COVID-19 atau perkara lain yang
berkaitan.

22

7.3.5.

meneliti maklumat murid dan ibu bapa/penjaga atas
keperluan ibu bapa/penjaga yang terjejas akibat wabak
COVID-19 atau PKP.

7.4.

Pengurusan Murid Antarabangsa

Jawatankuasa bertanggungjawab:
7.4.1.

menyemak rekod kesihatan dan perjalanan murid
antarabangsa baharu atau yang sedang mengikuti
pendidikan di IPS;

7.4.2.

mengambil

langkah

kawalan

ke

atas

murid

antarabangsa baharu seperti berikut:
a.

mendapatkan surat bebas COVID-19 dari negara
asal dalam bahasa Inggeris; dan

b.

mendapatkan

surat

arahan

antarabangsa

yang

kuarantin

daripada KKM.
7.4.3.

merujuk

murid

tidak

dapat

mengemukakan dokumen dalam para (7.4.2) kepada
Jabatan Imigresen Malaysia (JIM); dan
7.4.4.

memastikan murid berkenaan hanya boleh hadir ke IPS
selepas mendapat pelepasan daripada JIM.

7.5.

Pengurusan Sumber Manusia

Jawatankuasa bertanggungjawab:
7.5.1.

menyemak rekod kesihatan dan perjalanan guru dan
pekerja sebelum pengoperasian semula;

23

7.5.2.

mengambil langkah kawalan berikut ke atas guru dan
kakitangan yang bergejala atau mempunyai rekod
perjalanan luar negara dalam tempoh PKP:
a.

mendapatkan surat arahan kuarantin daripada
KKM; dan

b.

merujuk PKD terdekat bagi tujuan pengesahan
rekod.

7.5.3.

memastikan guru dan kakitangan yang tidak dapat
mengemukakan dokumen dalam para (7.5.2) dilarang
untuk bertugas dan seterusnya dirujuk kepada PKD
terdekat bagi arahan kuarantin di rumah untuk tempoh
14 hari;

7.5.4.

memastikan guru dan kakitangan berkenaan hanya
boleh kembali bertugas selepas mendapat pelepasan
daripada KKM;

7.5.5.

mengambil langkah kawalan ke atas kemasukan guru
antarabangsa baharu yang memegang pas penggajian
seperti berikut:
a.

mendapatkan surat bebas COVID-19 dari negara
asal dalam bahasa Inggeris; dan

b.

mendapatkan surat arahan kuarantin daripada
KKM.

7.5.6.

memastikan guru antarabangsa yang tidak dapat
mengemukakan dokumen dalam para (7.5.5) dirujuk
kepada JIM; dan

7.5.7.

memastikan guru berkenaan hadir ke IPS selepas
mendapat pelepasan daripada JIM.

24

7.6.

Pengurusan Prasarana

Jawatankuasa bertanggungjawab memastikan:
7.6.1.

bilik darjah, bilik-bilik khas, bilik guru, pejabat, kantin dan
kemudahan-kemudahan lain seperti asrama, bilik sakit,
tandas serta mana-mana kawasan dan persekitaran
yang

melibatkan

penggunaan

oleh

murid,

guru,

kakitangan dan ibu bapa/penjaga dibersihkan;
7.6.2.

susunan perabot dan kelengkapan bilik PdP mengambil
kira penjarakan sosial minimun satu (1) meter antara
setiap meja murid. Sekiranya bilangan murid melebihi
kapasiti meja yang disediakan, lebihan murid perlu
ditempatkan di kelas yang lain;

7.6.3.

susunan perabot dan kelengkapan bilik guru dan
pejabat dengan mengambil kira penjarakan sosial dan
membuat tanda penjarakan di kerusi, meja, kaunter dan
tempat mengimbas kehadiran.

7.7.

Keselamatan Murid, Guru dan Kakitangan

Jawatankuasa

hendaklah

memastikan

perkara

berikut

dilaksanakan:
7.7.1.

pemeriksaan kesihatan
a.

melaksanakan saringan pintu masuk (gate keeping
screening)

kepada

semua

murid,

guru

dan

kakitangan semasa masuk ke IPS yang meliputi:
i.

pemeriksaan suhu badan;

ii.

penggunaan
sanitizer); dan

25

pensanitasi

tangan

(hand

iii.

pemantauan gejala seperti demam, batuk,
selesema sakit tekak, dan sesak nafas;

b.

sekiranya terdapat murid, guru atau kakitangan
yang bergejala, mereka hendaklah diasingkan dan
diuruskan perjalanan mereka untuk balik ke rumah
dengan kadar segera;

c.

ibu

bapa/penjaga

anak/anak

disaran

jagaan

ke

tidak

IPS

menghantar

sekiranya

murid

bergejala; dan
d.

guru

bimbingan

dan

kaunseling

perlu

melaksanakan Ujian Minda Sihat secara berkala
bagi mengenal pasti murid yang terkesan dengan
peraturan baharu di sekolah.
7.7.2.

pemeriksaan rekod perjalanan:
a.

sekiranya terdapat murid, guru atau kakitangan
yang mempunyai perjalanan luar negara, mereka
hendaklah mengemukakan rekod kesihatan seperti
surat arahan kuarantin daripada KKM; dan

b.

murid, guru atau kakitangan yang tidak memenuhi
syarat

para

(a)

hendaklah

diasingkan

dan

diuruskan perjalanan mereka untuk balik ke rumah
dengan kadar segera.
7.7.3.

pengurusan kes positif COVID-19
a.

mengenal pasti dan menyediakan senarai kontak
rapat bagi membantu PKD;

b.

memberi kerjasama kepada anggota PKD; dan

c.

mendapatkan nasihat daripada PKD mengenai
keperluan melaksanakan pembasmian kuman di
lokasi yang dikenal pasti.

26

7.7.4.

Menyediakan pensanitasi tangan (hand sanitizer) dan
alat pengimbas suhu badan mengikut keperluan di
setiap pintu masuk/keluar IPS, bilik PdP, bilik guru serta
bilik sakit; dan

7.7.5.

menyediakan pelitup muka bagi murid, guru atau
kakitangan yang menunjukkan gejala.

7.8.

Pengajaran dan Pembelajaran (PdP)

Jawatankuasa bertanggungjawab memastikan:
7.8.1.

perancangan PdP:
a.

meneruskan pembelajaran melalui platform yang
bersesuaian seperti e-pembelajaran (e-learning)
atau pembelajaran maya (virtual learning); dan

b.

guru perlu merancang dan melaksanakan aktiviti
PdP yang akur kepada keperluan penjarakan
sosial.

7.8.2.

kelengkapan dan peralatan PdP:
a.

memastikan semua kelengkapan dan peralatan
telah

dibersihkan

sebelum

aktiviti

PdP

dilaksanakan; dan
b.

memastikan semua kelengkapan dan peralatan
untuk aktiviti PdP berfungsi.

7.8.3.

pelaksanaan aktiviti PdP:
a.

aktiviti hendaklah mengikut waktu pembelajaran
yang telah diluluskan semasa pendaftaran IPS.
Sebarang aktiviti di luar waktu pembelajaran tidak
dibenarkan;

27

b.

aktiviti PdP dihadkan di bilik PdP sahaja dan
hendaklah mengambil kira penjarakan sosial yang
ditetapkan;

c.

PdP secara e-pembelajaran dilaksanakan bagi
murid yang tidak dapat mengikuti pembelajaran di
bilik darjah disebabkan penjarakan sosial. Jika
murid tiada akses atau menghadapi kesukaran
akses kepada PdP secara e-pembelajaran, pihak
sekolah perlu berbincang dengan ibu bapa/penjaga
untuk menentukan kaedah PdP yang bersesuaian;
dan

d.

aktiviti luar bilik darjah seperti kegiatan kokurikulum
tidak

dibenarkan

sehingga

arahan

lanjut

dikeluarkan oleh KPM.

7.9.

Pelibatan Ibu Bapa/Penjaga

Ibu bapa/penjaga boleh membantu pihak IPS dengan:
7.9.1.

memastikan anak/anak jagaan dibekalkan dengan
pelitup muka;

7.9.2.

mengingatkan anak/anak jagaan berkenaan penjarakan
sosial dan kebersihan semasa di IPS;

7.9.3.

memantau tahap kesihatan anak/anak jagaan, dan
memaklumkan kepada IPS sekiranya bergejala serta
mendapatkan konsultasi kesihatan;

7.9.4.

tidak menghantar anak/anak jagaan ke IPS sekiranya
bergejala; dan

7.9.5.

mematuhi peraturan yang dikeluarkan oleh KKM, KPM
dan pihak IPS.

28

7.10. Pengurusan Asrama

Jawatankuasa bertanggungjawab:
7.10.1.

7.10.2.

mengamalkan penjarakan sosial satu (1) meter meliputi:
a.

susun atur katil dan perabot di bilik asrama; dan

b.

susun atur kerusi di dewan makan.

tidak membenarkan murid yang bergejala kembali ke
asrama;

7.10.3.

melaksanakan saringan pintu masuk (gate keeping
screening) ke kawasan asrama kepada murid, guru dan
kakitangan yang meliputi:
a.

pemeriksaan suhu badan;

b.

penggunaan pensanitasi tangan (hand sanitizer);
dan

c.

pemantauan gejala seperti demam, sakit tekak,
batuk dan sesak nafas.

7.10.4.

memastikan

dewan

makan

sentiasa

bersih

dan

penyedia serta pengendali makanan mematuhi garis
panduan penyediaan makanan yang ditetapkan oleh
KKM.

29

8. Penutup

Pelaksanaan Garis Panduan Pengurusan Pembukaan Semula Sekolah
Kementerian Pendidikan Malaysia ini diharap dapat memastikan
pengurusan sekolah dan proses PdP boleh beroperasi dengan lancar.
Semua sekolah hendaklah patuh kepada peraturan yang ditetapkan
dalam garis panduan ini. JPN dan PPD hendaklah memantau
pelaksanaan pengurusan sekolah di negeri dan daerah masing-masing
bagi memastikan pematuhan kepada garis panduan ini.

30

Lampiran
Contoh Pelan Lantai Kelas
Papan Tulis
Saiz kelas yang standard ialah 70 meter persegi
1 meter








Ukuran 1 meja + 1 kerusi
Jarak dengan meja belakang (1m)
Jarak dengan meja hadapan (1m)
Jarak dengan meja sebelah (1m)
Jarak meja dengan tingkap (0.5m)
Jarak meja murid dengan meja guru (1m)

31

0.5 meter

Susunan ini mengambil kira 1 meter 0.5 meter

Saiz kelas ini boleh memuatkan maksimum
sebanyak 20 meja murid

32